[FF] Love is Dilemma

Love is Dilemma

                “Nara…ayo bangun.. katanya hari ini ada les pagi kenapa belum bangun… ??kata Umma. “Aigoo ma.. emang ini jam berapa..??”  “Jam 6 pagi… ini pasti gara-gara kamu nonton drama korea sampai malam ni…”. “ Aduh Umma.. aku telat ni…”
                Jang Nara, cewek kelas 3 SMA yang bentar lagi bakal menghadapi Ujian Nasional. Walaupun bentar lagi dia mau U.N tapi dia gak pernah ketinggalan nonton drama korea favoritnya. Apalagi kemaren dia beli DVD Korea baru. Hasilnya tiap hari ummanya pasti gak pernah absen ngebangunin dia.  
@sekolah
“ Aigoo.. telaat nie.. telat…” kata Nara. Karena saking terburu-buru gak disangka Nara nabrak seorang cowok..
“Aduh..apaan sih nabrak nabrak orang sembarangan”kata namja itu
“Mian..aku gak sengaja.. aku terburu-buru..”balas Nara
                Namja  itu langsung pergi meninggalkan Nara. Nara masih melting liatin thu cowok.
“Siapa dia?? Ganteng banget, imut, tinggi. Kenapa pakaiannya keren gitu.. kayak personil Boyband.” Lamunan Nara. Tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundak Nara.
“Hey…!!! Mana dah telat malah berdiri disini sana masuk ruang BK..”
“Mampus deh aku..”kata Nara dalam hati
Nara pun berbalik badan, dan dia mendapati sahabatnya yang sedang tersenyum jail didepannya.
“KYUHYUN……..!!!!!!! Awas kamu..”kata Nara geram
“Hahahaha.. untuk ke 1000 kali aku berhasil ngerjain kamu senangnya..”kata Kyuhyun sambil tertawa
“Ah aku lagi males ribut ayo.. masuk kelas..”ucap Nara
                Seperti biasa Kyuhyun teman Nara, selalu berbuat jahil. Hampir setiap hari ada saja ulah yang dibuatnya. Dari ngerjain teman sekelas, satpam sekolah, Ibu kantin, sampai guru sekolah pun tak ketinggalan. Benar-benar orang gila.
                Jam istirahat, Nara ga sabar mau cerita sama teman-temannya tentang namja yang dia temuin tadi.
“Guys, tadi kalean ada yang leat ga, ada namja cakep di depan ruang Guru??Nara
“Hah..sapa..?? kok aku ga lihat sih??” tanya Seohyun
“Cowok tinggi yang pake baju biru muda itu ya..” kata Yuri
“ Aha.. lha kamu tahu itu.. siapa dia..”Nara
“Dia itu pacarku..hahahhahaha” sambar Yoona
“Yoon,, ngaku aja deh kamukan pembantunnya..hehehe” sindir Dara
“Kata Tiffany, ketua OSIS kita.. dia itu mahasiswa yang mau ngadain penelitian di sekolah kita. Dia survey dulu kesini.. besok dia datang sama teman-temannya..” jelas Yuri
“Wah..wah berarti.. makin banyak namja cakep yang ke sekolah kita ya..!!”kata Seohyun
“Tau ga YuRi  namanya siapa??”tanya Nara
“Wah, aku tidak tahu kalo itu.. Tanya ma Tiffany sana..” jawab Yuri
“Yeah.. aku males urusan sama dia, terakhir aku ngomong sama dia.. tu gara gara dia suka sama Kyuhun, dia nyangka aku suka kyu.. mana dia benci banget sama aku.. Yadah deh..” gerutu Nara
“Oooh.. Nara curhat.. jadi bener ga suka ma Kyuhyun ya?? Tanya Dara
“Ah..apaan sih kamu..”Nara tersenyum kecut
Tet………tet………ring…ring…ding..dong…suara bel sekolah bunyi… Pelajaran dimulai kembali. Setelah pelajaran berakhir semua murid pun pulang. Seperti biasa Nara, Yuri, dan Kyuhyun pulang bersama, karena jalan mereka tempuh searah. Biasanya ada teman Kyuhyun, Donghae.. yang juga ikut. Tetapi hari ini dia sakit, jadi tidak masuk sekolah. Sepanjang perjalanan pulang, Nara gak ada hentinya ngomongin namja itu.. Yuri jadi ikut antusias, padahal sebenernya dia tidak suka menggosip. Kyuhyun hanya geleng-geleng kepala melihat kedua temannya itu. Sesekali dia menarik rambut Nara.. tapi sama sekali tidak digubris Nara. (000hhh kacian…).
“Yuri.. aku lewat sini ya.. cz ada yang mau ku beli dulu di took sebelah..”Nara
“Biar aku temenin..”Kyu
“Ga usah kamu pulang ma Yuri aja.. Okey… Bye..”Nara
                Yuri dan Kyuhyun pun melanjutkan perjalanan pulang. Sementara Nara berjalan menuju  toko buku favoritnya. Didepan toko ada seorang namja yang sedang berbicara dengan pemilik toko, yang tak lain adalah Paman Nara. Kim Junho namanya. Nara yang penasaran dengan orang itu langsung menyapa pamannya.
“Hello..Hello Paman…Junho..Novelnya Kim Minha yang baru dah keluar lhom..??sapa Nara
“Ah Nara..bikin kaget orang..tapi sorry banget sayang..novelnya sudah habis..”Paman Junho
“MWOO…?? Paman !! Kan kemaren aku sudah bilang, kalau novelnya sudah terbit..aku disimpenin satu..”Isak Nara hampir nangis.
“Mian, sayang.. tapi novelnya itu habis dengan cepat..ah..”
                Tiba-tiba Nara melihat Novel yang sedang ia tangisi itu, dipegang oleh namja itu. Namja  itu hanya diam melihat tingkah Nara, yang nangis di depan toko, dan dilihat banyak orang.
“Ambil saja punyaku..” kata namja itu
“Ah,,, benarkah kau mau memberikannya padaku..”tanya Nara
                Namja  itu hanya menganggukkan kepalanya, Nara secara respon langsung memeluk namja itu. Dia berterimakasih padanya, dan menceritakan bahwa dia sangat suka pada novel Kim Minha. Paman Junho hanya tersenyum, dan ikut berterimakasih.
“Ya sudah sana pulang.. sudah sore pasti Sooyong (Umma Nara) mencarimu..” kata Junho
“Hah.. memang rumahmu dimana..” kata namja itu
“Dekat dari sini hanya jalan 500m..”Nara
“Kim bagaimana kalo kau mengantarnya, katanya kau butuh apartemenkan?? Di dekat rumah Nara banyak apartement..” saran Junho
“Ooh, baiklah.. terimakasih Paman..”kata Kim
                Mereka pun berjalan pulang. Tidak lupa mereka berkenalan. Ternyata nama namja itu adalah Kim Bum. Mahasiswa jurusan kesehatan yang sedang meneliti di daerah Nara. Dan tak disangka-sangka ternyata lnamja inilah yang ditabrak Nara tadi pagi di sekolahnya. Mimpi apa Nara, nabrak namja cakep, dapat Novel Minha tanpa bayar, dan diantar pulang lagi. Tiba-tiba muncullah ide gila di otak Nara.
“Oppa, gimana kalau nginap di rumahku aja? Kebetulan Unniku sedang pergi ke rumah nenek beberapa bulan. Jadi kamarnya kosong..” ide gila Nara datang
“Wah..kamu harus meminta izin kepada orang tuamu dulu..”balas Kim
“Tenang oppa..Oppa tinggal terima beres..”Nara
                Nara mati-matian bicara pada orang tuanya, agar Kim Bum diizinkan tinggal di rumahnya. Akhirnya Kim pun diizinkan untuk menginap di rumahnya. Tapi ayah Nara mengajukan berbagai persyaratan. Dari haraga kost yang selangit sampai harus segera keluar dari rumah jika Jang Hyorin (bayangin Sistar Hyorin) sudah pulang. Kim pun menerima semuang syaratnya.
                Tak disangka waktu berjalan sangat cepat. Kim Bum yang sudah selesai melakukan survey. Dia pun harus segera pulang ke kotanya untuk melaporkan hasil surveynya. Tak terasa juga ternya Nara mulai suka pada kim. Dia ingin mengatakan perasaanya ini. Tapi dia takut jika Kim menolaknya. Dan akhirnya tiba waktu untuk Kim meninggalkan rumah Nara.
“ Ahjuma, Ahjusi.. gamsahamnida sudah mau menampung saya disini untuk beberapa hari” Kim
“ Ah.. harusnya kami yang berterimakasih padamu karena sudah banyak uang tambahan darimu.. hahahahahha.”  Nara umma
“Ah kenapa kau harus pulang secepat ini.. apa kau tidak ada tugas yang lain yang bisa dikerjakan lagi disini?? Tidak bisakah kau lebihlama disini..?? Nara merajuk
“Maaa….” Kalimat Kim terpotong karena ada seseorang yang masuk rumah.
“ Annyeong..semuanya apa kabar??? Yeoja cantik datang…
                Semua mata tertuju pada yeoja itu. Yeah dia unni Nara. Jang Hyorin. Dia sangat cantik. Dengan dress panjang berwarna biru muda. Dilengkapi pula dengan kacamata hitamnya. Ketika Hyorin membuka kacamatanya..dia sangat kaget melihat namja didepannya.
“Kamu…”ucap Kim & Hyorin bebarengan
“Tidak mungkin.. Appa.. Umma.. bagaimana calon suamiku bisa masuk ke rumahku..”celetuk Hyorin
 “Hahh…??? Apa maksudmu Unn??tanya Nara
“Hyorin.. jadi dia namja yang kamu ceritakan itu..”sanggah umma
“Arasso.. Kim Bum.. Kim Sang Beom.. namjachingu yang baru mau aku kenalkan pada kalian semua..”jelas Hyorin
“Ah..ini benar-benar suatu kebetulan… benarkah ini Kim..? Ayah
“Benar Tuan.. Aku dan Hyorin memang sudah berpacaran” Kim
                Mendengar semua penjelasan ini, yang paling sakit hatinya adalah Nara. Bagaimana tidak lelaki yang dia cintai ternyata adalah calon suami kakaknya sendiri. Tak terasa air mata Nara jatuh dan hanya Hyorin yang melihatnya. Hyorin seakan tahu apa yang dirasakan adik satu-satunya itu.
“Ah..sebaiknya kau pulang sekarang Kim.. karana aku sudah pulang..” Hyorin
“Wah..jadi kau mengusirku..baik-baik aku terima..”sambil tersenyum khas Kim Bum
“Be Carefull, ya Kim.. sering-sering main ke sini lagi ya..”bujuk Ibu
“Baik Bibi.. Sampai jumpa..” Kim melambai tangan pada mereka semua
Hyorin datang ke kamar Nara. Dia mencari tahu apa yang terjadi padanya. Ketika mengetahui bahwa Kim adalah pacar Hyorin, dia terlihat sangat murung. Bahkan dia meneteskan air mata. Dia sangat ingin mengetahui apa yang terjadi pada adiknya.
“Saeng..mengapa kau menangis..??tanya Hyorin
“Aaah Eonn.. adnandwe..tidak apa-apa..”jawab Nara sambil menghapus air matanya
“Kau suka padanya..?tanya Hyorin terang-terangan
“Apa maksudmu Eon..??
“Kau tidak perlu menutupinya.. semuanya terlihat jelas di matamu. Aku memang sudah lama bersama Kim. Tapi jujur saja hubungaan kami sudah tidak terlalu baik”jelas Hyorin
“Eonni pikir aku menyukai Kim Bum oppa.. ah aniyo (tidak).. “bantah Nara
“Baiklah.. walau aku paksa seperti apapun kau tidak akan bilang padaku. Lebih baik kau keluar dari kamar, sebelum Appa dan Umma curiga pada kita..”
                Nara menuruti perintah eonninya. Hyorin keluar terlebih dahulu dan kemudia disusul oleh Nara. Appa dan umma mereka hanya bengong melihat kedua anaknya yang bertingkah aneh. Hyorin langsung masuk ke kamarnya, sedangkan Nara langsung masuk kamar mandi. Hm... appa mereka langsung menebak kira-kira apa yang terjadi. Persis kaya detektif Conan. Hahahahaha...(author ketewa)
“Umma.. apa mereka lakukan ya..??Appa
“Maybe mereka sedang latihan buat castng filmnya Choi Siwon yang baru itu lho..”Jawab Umma Jayus
“Ah.. bicara padamu tidak akan nyambung..”Appa
                Sementara itu di kamar Hyorin. Hyorin sedang mencoba menelpon Kim Bum. Dia tidak menyangka, kenapa dia tidak pernah cerita kalau mendapat tugas di daerah sekitar rumahnya. Padahal Kim tahu persis dimana rumahnya.
‘Ah.. dimana sieh ni orang.. telpon ga diamgkat..sms ga di balas. Maunya apa sih..”gerutu Hyorin

                Hyorin sangat kesal. Bahkan dia secara tidak sadar melempar bantalnya, dan mengenai foto keluarganya. Alhasil fotonya jatuh dan pecah. Sontak semua anggota keluaranya langsung masuk ke kamarnya.
“Apppa... yang terjadi ini..??Umma
“Fotonya pecah,,, “Jawab Hyorin santai sambil membaca majalah.
“Hyorin.. bersihkan ini semua..”perintah Appa
“Yaya.. nanti aku bersihakan”
                Nara hanya melihat dari ujung pintu. Dia sangat mengetahui sikap eonninya itu. Dia sangat mudah emosi, terkadang egois, tetapi dia sangat sayang pada Nara. Maka dari itu Nara tidak ingin menyakiti hati eonninya. Bahwa sebenarnya dia juga menyukai pacar eonninya. Kim Bum. Ah,,, Nara langsung kembali ke kamarnya.
                Beberapa hari berikutnya. Ketika Nara sedang di kamarnya, dia mendapat sebuah sms. Yang tak pernah disangka itu adalah dari Kim Bum. Isinya “ Aku tunggu kamu sekarang di Café depan sekolahmu. Penting..!!”
                Nara bingung apa yang akan dia lakukan. Tapi dai langsung pergi keluar dan menemui Kim. Sampai disana dia tambah bingung lagi, bahawa Kim tidak ada disana.  Tiba-tiba ada seseorang yang memeluk Nara dari belakang.
“Kim..”teriak Nara kemudian berbalik
“Kim..?? Siapa dia..”
“Ah..eonni.. kenapa kamu disini..”
“Aku mengejarmu..karena kamu lari terburu-buru.. bahkan kamu memakai sepatu dan sandal yang berbeda..”jelas Hyorin
“ Hey.. Kim apa yang kau lakukan disini..” Hyorin melihat Kim membawa bunga dan berdiri di belakang Nara.
“Ah.. ini…” perkataan Kim dipotong oleh Nara
“Ini bunga untuk Eonni..”Nara langsung mengambil bunganya dan memberikannya pada Hyorin
“Apa maksudmu.. jelas-jelas kartu di bunga ini.. tertulis To: My Love Jang Nara.. masih mau mengelak..??” Hyorin
                Tiba-tiba Kim menerik tangan Hyorin.. dan membawanya keluar dari Café. Nara disuruh mengikutinya.
“Ah.. akau tidak menyangka pacarku sendiri berselingkuh dengan adikku sendiri.. Sungguh tidak bisa dipercaya. “Hyorin
“Mianhaeyo Sun.. Aku sudah lama tidak berhubungan lagi denganmu. Tanpa disangka aku bertemu dengan Nara. Wanita yang selalu membuatku bahagia saat aku bersamanya. Waktu-waktu yang jalani bersama Nara malah membuatku jatuh hati padanya..”jelas Kim
“Oppa.. kamu itu bilang apa??? Eonniku sangat mencintaimu..”Nara
“Sudahlah.. aku juga tahu kalau kau juga menyukai Kim,, Nara…” ucap Hyorin sambil menangis
“Eonni..bukan itu maksudku..”balas Nara yang juga sudah menangis.
                Tiba-tiba Hyorin jatuh dan pingsan. Kim dan Nara pun takut dan langsung membawanya ke Rumah Sakit. Setelah diperiksa oleh dokter. Diketahui kalau ternya Hyorin menderita kerusakan hati yang suda parah. Bahkan ginjalnya kini juga sudah tidak berfungsi. Parahnya tidak ada keluarga yang tahu tentang penyakit Hyorin ini. Hyorin mengaku hanya neneknya yang tahu. Maka dari itu dia pergi ke rumah neneknya untuk menceritakan semuanya, dan meminta solusi pada neneknya. Appa dan Ummanya sangat sedih, apalagi Nara dan Kim yang behasil membuta Hyorin semakin sakit. Dokter memvonis Hyorin yang umurnya tinggal 2 bulan lagi. Kecuali ada orang yang mau menyumabangkan hati dan ginjalnya. Tapi itu sangatlah mustahil. Jika ada orang yang mau membantunya otomatis orang yang membantu tersebut hidupnya juga akan singkat. Karna organ tubuh yang penting diambil. Sedangkan kesehatan Hyorin pun juga tidak akan langsung pulih, karena harus banyak ujicoba yang harus dilakukan
                Keluarga Hyorin pasrah dengan apa yang diterima oleh putri sulungnya itu. Kini mereka hanya bisa berdoa meminta keajaiban dari Tuhan. Kadang terlintas di otak Nara untuk mendonorkan hati dan ginjalnya pada eoninya. Hyorin yang sudah sadar saat itu menolak keras permintaan gila dari adiknya itu. Baru kali ini Nara menjadi orang yang sangat keras kepala. Dia memohon pada orang tuanya dan eonninya. Tapi hyorin tetap tidak mau.
                Waktu berjalan semakin cepat. Nara sangat kesal melihat Kim yang sama sekali tidak menunjukkan muka di rumah sakit. Paling tidak dia harus menjenguknya, kalau memang dai sudah tidak mencintai Kim lagi. Tidak terasa juga keadaan Hyorin semakin buruk. Bahakan untuk makan dai tidak bisa. Dan sekarang kakinya sudah tidak bisa digerakan lagi. Nara menangis melihat keadaan eonninya. Tiba-tiba ada dokter yang masuk ke kamar.
“Kami mempunyai kabar gembira padamu Hyorin..”Dokter
“Mwo..(apa?)..”tanya Hyorin
“Kami mendapat donor ginjal dan hati untukmu..”
“Ah..benarkah.. ini tidak bohong kan dokter..??”tanya Nara
Dokter itu menganggukan kepalanya. Nara dan Hyorin sangat senang. Seminggu kemudian Hyorin dioperasi. Alhamdulilah operasinya berjalan lancar. Semua senang sampai suatu saat ketika Hyorin sudah bersiap meninggalkan rumah sakit, datanglah seorang suster.
“Anda Noona Hyorin..??”tanya perawat itu
“Ne..(benar).. ada apa..??”
“Ada seseorang yang menitipkan surat padaku untukmu. Dia adalah pendonor ginjal dan hati untukmu. Dia menyuruhku untuk memberikan surat ini saat Anda sudah keluar dari Rumah Sakit.
Ini…” perawat itu memberikan surat itu
“Gamsahamnida..(thanks).. “ucap Hyorin
                Hyorin tak habis pikir kenapa dia sama sekali tidak ingat akan orang yang menyumbangkan hati dan ginjal padanya. Dia melihat bagian depan surat itu. Tertulis “ Aku harap kamu akan selalu sehat setiap saat…”
Dan inilah sisi surat itu

Untuk Cintaku
Jung Hyorin
Hyorin, saat kau membaca surat ini mungkin kamu sudah tidak bisa melihatku lagi.
Mungkin aku ada di surga atau malah di neraka?? Ah.. itu tidak penting bagimu
Yang penting sekarang, kamu bisa membaca suratku ini..
Dengan keadaan sehat
Aku minta maaf, atas semua kesalahan yang pernah kubuat.
Dan aku pinta jangan menyalahkan adikmu ya..
Dia terlalu suci untuk disalahkan, yang salah adalah aku..
Aku masih mencintaimu..dan akan terus mencintaimu..
Walaupun kita berada di dunia yang berbeda.
Aku harap kau bisa menjaga Hati dan Ginjalku ya..
Ah.. perkataanku mulai aneh..
Satu pesanku jangan pernah melupakanku
Dari
Pengisi Hatimu
Kim Bum



                Hyorin menangis membaca surat daru Kim ini. Nara yang ikut membaca juga ikut menangis. Tak pernah terbayang, ternyata orang yang mendonorkan itu adalah Kim Bum. Mereka pun pulang dan segera berdoa untuk ketentraman Kim Bum di sana.
                Suatu hari Hyorin mengajak Nara ke pemakaman untuk mengunjungi makam Kim. Setelah sampai disana mereka pun berdoa untuk Kim.
“Nara.. Eonni mau pergi membeli minuman dulu…”Hyorin
“ Ne.. eonn..”
                Nara melanjutkannya membersihkan makam Kim. Ternyata didepannya ada seorang laki-laki yang sudah tak asing didepannya.
“Hey Nara, apa yang kau lakukan disini..””
“Membuat bazar buku…”jawab Nara
“Ah.. u so crazy..”
“Begitu juga denagnmu.. Kyuhyun..”
                Mereka yang lama tidak bertemu akhirnya, berbincang-bicang. Sampai ada suara mobil yang sepertinya menabrak sesuatu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaa………………..” jerit seorang perempuan
“Kyu.. siapa itu..??”Nara
“Ayo kita kesana saja…”jawab Kyu
                Begitu terkejutnya Kyuhun dan Nara saat melihat Hyorin jatuh dijalan dengan berlumuran darah.
“Eonnni…. Cepat bawa dia ke rumah sakit..”teriak Nara
                Semua orang bahu membahu membawanya ke rumah sakit. Saat perjalan ke rumah sakit Hyorin sadar, dan menmgatakan sesuatu pada Nara..
“Nara.. jangan menangis.. dan raih cita-citamu..”Hyorin
Setelah mengatakan itu Hyorin langsung tersenyum. Dan pergi untuk selama-lamanya.  Nara kali ini, sama sekali tidak menangis.. dia sedih tapi dia teringat perkataan eonninya yang terakhir kali. Dia sudah bisa merelakan kepergian eonninya yang paling dia sayangi .
Beberapa tahun kemudian..
Nara sekarang sudah kuliah di sebuah Universitas yang terkenal. Dia masih bersama 2 sahabatnta Yuri dan Kyuhyun. Dan taukah?? Yuri dan Kyuhyun sekarang menjadi pasangan kekasih. Kadang Nara yang tidak perdulikan, karena ditinggal pacaran. Ah.. tapi Nara tidak pernah marah pada mereka berdua. Ketika Nara kembali dari perpustakaan dia membawa banyak sekali buku. Dia tidak melihat ada seseorang didepannya. Dan merekapun bertabrakan.
“Ah.. mianhaeyo.. maafkan aku..”ucap Nara
“Oh..tidak apa-apa.. boleh ku bantu??”tanya lelaki itu
“oh.. tentu saja..perkenalkan joneun Nara imnida.. kamu..??”
“ah.. Kim Bum imnida..”
“Kim Bum..??”
“Ne, Kim Ki Bum… nice to meet you..”
“Nice to meet you to..”
                Nara tersenyum geli mendengar namanya. Tapi dia yakin Kim Bum yang ini, bukan Kim Bum yang itu.

the end

Comments

Popular posts from this blog

Semester lima, semakin banyak drama, semakin hilang nyawa

SHINee – Honesty Lyrics

SHINee – Sherlock Lyrics